Nosé Herbal Indo Bangkitkan Kemandirian Industri Kecantikan Lewat Inovasi dari Alam Nusantara
puanpertiwi.com – Di tengah dinamika industri kecantikan global yang terus berubah, PT Nosé Herbal Indo, perusahaan maklon kosmetik 100% lokal nomor satu di Indonesia, kembali menegaskan visinya untuk membangun kemandirian kosmetik nasional berbasis riset dan inovasi.
Lewat keikutsertaannya di Cosmobeauté Indonesia 2025, Nosé membawa semangat baru untuk memajukan industri kecantikan tanah air.
Tidak sekadar tampil, Nosé menghadirkan inovasi, riset, dan kolaborasi yang menegaskan keberpihakan pada kekuatan bahan baku lokal, sekaligus membuka peluang bagi para pelaku industri kecantikan untuk tumbuh bersama, berdaya, dan beradaptasi di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah.
Mengubah Tantangan Ekonomi Menjadi Peluang
Tahun ini, Nosé menghadirkan Beauty Seminar bertema ‘How to Transform Risk Into Opportunity With Local Original Equipment Manufacturer (OEM) in This Economy’, forum strategis yang mengajak para beautypreneur melihat perubahan ekonomi bukan sebagai hambatan, tetapi peluang.
Seminar ini menghadirkan nama-nama inspiratif seperti Adythia Pratama (Guerilla Marketing Strategist), Verra Oktavianti (Founder BeautyBiz Brand Strategy 360), Ricky Aditya Fandi (Founder & CEO Teratu Beauty), serta Tyas (Senior Product Development PT Nosé Herbal Indo).
Para pembicara mengupas bagaimana pelaku bisnis kecantikan dapat beradaptasi dengan perilaku konsumen masa kini yang semakin cerdas, kritis, dan selektif.
Konsumen tidak lagi sekadar mencari produk dengan harga terbaik, tetapi juga menilai makna, manfaat, dan kepercayaan yang ditawarkan sebuah brand.
Fenomena viral ‘In This Economy’ menjadi cermin perubahan itu.
Namun di balik ketidakpastian, justru tersimpan peluang besar bagi brand yang mampu menjaga integritas, menghadirkan inovasi, dan membangun kedekatan emosional dengan pelanggan.
Komitmen Lokal: 100% Bahan Baku Indonesia
Selaras dengan semangat adaptasi, Nosé menegaskan langkah strategisnya: 100% fokus pada bahan baku lokal.
“Tahun ini kami fokus 100% pada bahan baku lokal. Kami ingin mengurangi ketergantungan impor dan membuktikan bahwa bahan baku dalam negeri mampu menjadi dasar kosmetik global,” tegas Halim Nababan, perwakilan PT Nosé Herbal Indo, Jumat, 10 Oktober 2025, di ICE BSD Tangerang.
Melalui riset, kolaborasi, dan inovasi berkelanjutan, Nosé mengangkat potensi alam Indonesia menjadi fondasi kosmetik berdaya saing global.
Nosé percaya bahwa kemandirian sejati lahir dari kolaborasi.
Karena itu, Nosé menjalin kerja sama strategis dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkuat pengembangan bahan baku lokal berbasis sains.
“Kami sudah bekerja sama dengan beberapa universitas. Dari riset tersebut, sudah muncul beberapa ekstrak potensial yang bisa menjadi cikal bakal produk global berbasis bahan alami Nusantara,” jelas Halim.
“Kami percaya kosmetik harus berbasis sains. Riset tidak boleh berhenti di laboratorium, tapi harus dihilirisasi menjadi produk nyata,” jelasnya.
Inovasi Terbaru: Functional Drink dari Bumi Nusantara
Tak berhenti pada kosmetik dan skincare, Nosé kini memperluas inovasi ke lini functional drink.
Seperti slimming drink dan collagen drink, langkah berani yang memperkuat posisi Nosé sebagai pelopor total beauty solution dari alam Indonesia.
“Inovasi kami kini merambah ke functional drink seperti slimming drink dan collagen drink. Ini menunjukkan bahwa Nosé memperluas jangkauan ke kesehatan dan produk rumah tangga,” ungkap Tyas, Senior Product Development PT Nosé Herbal Indo.
Selain itu, Nosé juga memperkuat lini body care, hair care, baby care, hingga produk CPOTB dan PKRT seperti sabun cuci dan deterjen, menegaskan komitmennya untuk mendukung kesehatan, kebersihan, dan kecantikan masyarakat Indonesia secara holistik.
Tyas mengungkapkan, mengusung semangat kemandirian dan apresiasi terhadap warisan budaya, Nosé menghadirkan konsep yang memadukan keindahan alam dengan kekuatan identitas lokal.
“Tahun ini, Nosé tampil berbeda dengan tema ‘Nusantara: Dari Alam, Untuk Dunia’, yang memadukan batik, kain tradisional, dan elemen budaya lokal sebagai simbol kekayaan dan identitas bangsa,” paparnya.
Lebih lanjut, Tyas menjelaskan bahwa tema tahun ini ingin menegaskan potensi besar bahan-bahan lokal sebagai bahan baku utama kosmetik dan skincare.
“Semua pekerja kami adalah orang Indonesia. Banyak bahan baku yang kami budidayakan sendiri, sehingga petani lokal juga dapat merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Dukungan Pemerintah: TKDN dan R&D Jadi Pilar
Langkah inovatif Nosé mendapat dukungan dari pemerintah melalui Dr. Ir. Tri Ligayanti, S.T, M.Si, Direktur Industri Kimia Hilir & Farmasi, Kementerian Perindustrian.
“Kami sangat bangga. Nosé tidak hanya memproduksi, tetapi juga membangun Research and Development (R&D), sesuatu yang masih langka di industri kita,” ujar Tri.
Ia menegaskan bahwa komitmen Nosé sejalan dengan kebijakan peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan penguatan daya saing produk lokal.
“Dengan pencantuman logo TKDN, konsumen dapat lebih mudah memilih produk lokal. Ini alat penting untuk mendorong pembelian produk dalam negeri,” jelasnya.
Menyoroti arah masa depan industri kecantikan Indonesia, Tri menegaskan pentingnya keberlanjutan dan nilai-nilai lokal dalam setiap inovasi.
“Produk kosmetik berbasis lokal, green, dan halal bisa menjadi komoditas bergengsi di pasar global, sekaligus mendukung pencapaian SDGs,” ujarnya.
Melalui riset, inovasi, dan dedikasi terhadap bumi Nusantara, Nosé Herbal Indo membuktikan bahwa industri kecantikan lokal bukan hanya bisa bersaing, tetapi bisa memimpin.
Dari tanah Indonesia, lahir inspirasi dan inovasi yang siap membawa kecantikan Nusantara ke panggung dunia. ***
Post Comment
You must be logged in to post a comment.