Dian Pelangi Hadirkan “Ethereal Loom”: Keanggunan Songket Palembang dalam Sentuhan Modern dan Feminin
puanpertiwi.com – Dian Pelangi kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian warisan budaya Indonesia lewat karya yang elegan dan penuh makna di pagelaran IN2MOTIONFEST2025 hari terakhir, Minggu, 12 Oktober 2025.
Dalam koleksi terbarunya bertajuk “Ethereal Loom,” desainer yang dikenal dengan kepekaan artistik dan eksplorasi warna ini menampilkan reinterpretasi songket Palembang—kain tradisional yang sarat simbol kemuliaan—ke dalam wujud busana kontemporer yang lembut, chic, dan effortless.
Menenun Tradisi dalam Napas Modern
“Ethereal Loom” secara harfiah berarti “tenunan yang halus dan tak kasat mata,” menggambarkan bagaimana Dian menenun benang-benang tradisi dengan sentuhan modernitas. Ia tidak sekadar menghadirkan kain songket dalam bentuk baru, melainkan menghidupkannya kembali sebagai busana yang terasa ringan, flowy, dan wearable tanpa kehilangan makna budaya yang melekat di dalamnya.
Inspirasi dari Rumah Limas dan Filosofi Ketenangan
Terinspirasi dari arsitektur rumah limas Palembang serta filosofi ketenangan perempuan Sumatera Selatan, koleksi ini mengeksplorasi bentuk-bentuk lembut dan jatuh alami. Dian menghadirkan siluet yang longgar dan berlapis, mencerminkan keanggunan wanita Indonesia modern yang lembut namun berkarakter. “Saya ingin menghadirkan busana yang tidak sekadar indah dilihat, tetapi juga nyaman dan mencerminkan ketenangan dalam setiap langkahnya,” ungkap Dian dalam keterangan resminya.
Songket yang Ringan dan Wearable
Salah satu tantangan utama yang diangkat Dian adalah bagaimana membuat songket tradisional terasa modern dan ringan. Untuk itu, ia memadukan songket asli Palembang dengan bordir halus, taburan payet lembut, serta layering tipis yang menciptakan efek transparan dan airy. Hasilnya adalah tampilan ready-to-wear deluxe yang tetap membawa aura kemewahan songket, namun lebih relevan bagi gaya hidup perempuan masa kini.
Warna dan Motif yang Penuh Makna
Warna-warna soft pastel seperti dusty lilac, baby blue, champagne beige, blush pink, ivory, sage green, soft gold, dan mauve grey mendominasi koleksi ini. Palet lembut tersebut memberi kesan ethereal, tenang, dan timelessly elegant.Sementara itu, motif songket Palembang tetap dipertahankan dengan makna filosofisnya—melambangkan kemakmuran, keanggunan, dan harapan baik.
“Setiap helai benang dalam songket bukan sekadar kain, melainkan doa dan dedikasi perempuan Palembang yang menenunnya,” ujar Dian, menegaskan bahwa setiap busana dalam koleksi ini adalah bentuk penghormatan terhadap ketekunan dan nilai budaya yang diwariskan turun-temurun.
8 Look, 8 Narasi Visual
Koleksi “Ethereal Loom” terdiri dari delapan look, masing-masing menampilkan transformasi songket dalam berbagai bentuk: dari potongan klasik nan sederhana hingga konstruksi modern yang inovatif. Beberapa look menonjolkan gaun panjang yang flowy, tunik berstruktur lembut, dan outerwear ringan yang menghadirkan kesan modern namun tetap berakar pada tradisi.
Dengan “Ethereal Loom,” Dian Pelangi berhasil menciptakan dialog antara masa lalu dan masa kini—antara kekuatan warisan budaya dan kebutuhan fashion modern. Koleksi ini bukan sekadar penghormatan terhadap songket Palembang, tetapi juga pernyataan bahwa tradisi dapat terus hidup dan berkembang dalam wujud yang anggun, lembut, dan berjiwa muda. ***
Post Comment
You must be logged in to post a comment.