Dari Medan hingga Jayapura, Starbucks Gelar Kelas Latte Art Serentak dan Catat Rekor MURI

puanpertiwi.com – Aroma kopi, kreativitas, dan semangat kebersamaan memenuhi udara di lebih dari 300 gerai Starbucks di seluruh Indonesia sore ini. Dalam momen perayaan Bulan Kopi Internasional, Starbucks Indonesia kembali menorehkan prestasi baru dengan mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk “Kelas Latte Art Serentak di Gerai Kopi Terbanyak di Indonesia.”

Pencatatan rekor ini berlangsung serentak pukul 14.00 WIB, dengan acara puncak di Starbucks Kuningan City, Jakarta, dihadiri langsung oleh Liryawati, Chief Operating Officer PT Sari Coffee Indonesia. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata dari misi Starbucks untuk selalu menghadirkan pengalaman kopi terbaik bagi pelanggan di seluruh negeri.

“Craft, Crave, and Connection adalah esensi dari perjalanan Starbucks saat ini. Melalui seni latte, kami merayakan craft yang diciptakan barista, menumbuhkan crave lewat pengalaman sensorik, dan mempererat connection dengan pelanggan di seluruh Indonesia,” ujar Liryawati dengan penuh semangat.

Acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi barista-barista berbakat Starbucks yang telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat regional maupun internasional. Dua di antaranya adalah Irwan Syahril Fajar, Juara Starbucks Asia-Pacific Latte Art Championship 2022, dan Renauldy Darma Wijaya, Juara 1 ajang yang sama di tahun 2024 sekaligus peringkat 5 Indonesia Latte Art Championship 2024.

Ajang Kreativitas Barista: Starbucks Latte Art Championship 2025

Selain pencatatan rekor MURI, Starbucks juga menggelar Grand Final Starbucks Latte Art Championship (SLAC) 2025, kompetisi tahunan yang mempertemukan sembilan barista terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka telah melewati tahap penyisihan sejak Mei lalu, diikuti lebih dari 550 barista dari 300 gerai Starbucks.

Akhirnya, Fadhlan Gumilang dari Starbucks Mall Taman Anggrek Jakarta keluar sebagai juara pertama, disusul oleh Adhe Dwi Prastyo (Starbucks Grand Wisata Bekasi) di posisi kedua dan Muhammad Fakhrizal (Starbucks Reserve Lippo Mall Kemang Jakarta) di posisi ketiga.

“Saya bersyukur bisa membawa semangat Craft, Crave, and Connection hingga ke panggung nasional ini. Semoga ke depan saya bisa mengharumkan nama Starbucks Indonesia di level internasional,” ungkap Fadhlan dengan penuh rasa syukur.
Menurut Mirza Luqman Effendy, Head of Coffee & Partner Engagement PT Sari Coffee Indonesia, ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan bentuk nyata apresiasi terhadap kreativitas para barista.

“Setiap latte art yang mereka ciptakan bukan hanya karya seni, tapi juga bentuk dedikasi dalam merayakan setiap biji kopi yang kami sajikan,” ujarnya.

Dari Secangkir Kopi untuk Bumi dan Komunitas Petani

Merayakan kopi tak hanya soal rasa, tetapi juga tentang keberlanjutan. Dalam semangat Connection, Starbucks Indonesia juga mengumumkan donasi 50.000 benih pohon kopi untuk komunitas petani di Sumatra Utara.

Hingga kini, Starbucks telah menyumbangkan lebih dari 650.000 benih kopi ke berbagai wilayah Indonesia—mulai dari Jawa Barat, Bali, hingga Sumatra—sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan rantai pasok kopi nasional.

Melalui perayaan penuh makna ini, Starbucks tak hanya merayakan seni dan cita rasa kopi, tetapi juga memperkuat hubungan antara barista, pelanggan, dan komunitas kopi Indonesia. Karena di setiap cangkir latte, tersimpan kisah tentang craft, crave, dan connection yang menjadi napas perjalanan Starbucks selama lebih dari dua dekade di Tanah Air. ***

Post Comment