Generasi Alpha dan Tantangan Gizi: Diamond UHT Milk Hadirkan Bekal Seru Semua Aksimu
puanpertiwi.com – Menjadi orang tua di era Generasi Alpha memiliki tantangan tersendiri.
Anak-anak yang lahir di dunia digital ini tumbuh dengan rasa ingin tahu tinggi, eksploratif, dan cepat beradaptasi dengan informasi.
Namun, di balik keunggulan itu, mereka juga rentan menghadapi masalah ketidakseimbangan nutrisi, aktivitas fisik, dan dukungan emosional.
Menjawab tantangan ini, Diamond UHT Milk menghadirkan kampanye Bekal Seru Semua Aksimu sebagai komitmen untuk mendukung anak-anak Indonesia tumbuh sehat, aktif, dan percaya diri.
Kampanye ini tidak hanya menghadirkan inovasi produk, tetapi juga edukasi, hiburan, hingga interaksi bersama para ahli gizi dan psikolog anak.
Pentingnya Bekal Sehat di Tengah Tantangan Gizi
Indonesia masih menghadapi masalah serius dalam pemenuhan gizi anak.
Prevalensi kekurangan zat gizi mikro cukup tinggi, sementara konsumsi susu relatif rendah dibanding negara-negara Asia lainnya.
Kondisi ini tentu bisa berdampak pada imunitas, konsentrasi belajar, hingga kualitas hidup anak di masa depan.
Melihat tantangan tersebut, President Director Diamond UHT Milk, Philip Lin, menegaskan bahwa inovasi produk mereka menjadi bagian dari solusi yang bisa membantu orang tua.
“Susu UHT dengan rasa Marshmallow dan juga Bubble Gum pertama di Indonesia merupakan komitmen kami dalam mendukung tumbuh kembang generasi Alpha yang suka sekali mengeksplor banyak hal seru dalam hidupnya,” ujar Philip dalam acara UHT Milk memperkenalkan kampanye terbarunya bertajuk Bekal Seru Semua Aksimu, Sabtu, 27 September 2025, di Gading Serpong, Tangerang.
Tidak hanya menawarkan rasa unik yang disukai anak-anak, Diamond UHT Milk juga telah mendapat label ‘Pilihan Lebih Sehat’ dari BPOM.
Hal ini berkat kandungan gizinya yang lebih baik, dengan kadar gula lebih rendah sehingga lebih aman dikonsumsi sehari-hari.
“Diamond memiliki 9 vitamin dan 6 mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan vitamin D untuk mendukung pertumbuhan mereka. Event ini kami adakan di Scientia Park untuk menekankan bahwa bekal sehat bukan hanya soal makanan, tapi juga dukungan emosional melalui momen seru bersama anak,” lanjut Philip.
Meski demikian, Philip tetap mengingatkan pentingnya panduan dokter dalam memberi susu pada anak.
“Kalau amannya, sebenarnya di atas satu tahun itu sudah aman minum susu. Tapi untuk lebih detailnya tetap sebaiknya konsultasi dengan dokter,” jelasnya.
Di sisi lain, upaya meningkatkan konsumsi sayuran pada anak juga masih menghadapi kendala.
Dalam pelaksanaan program MBG, misalnya, porsi sayur yang diberikan sering kali kecil dan tidak habis dimakan.
Tantangan ini memperlihatkan betapa pentingnya edukasi gizi yang menyenangkan agar anak mau mengonsumsi makanan sehat.
Kendati demikian, Philip menegaskan bahwa terkait program MBG, pihaknya selalu siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi terbaik.
“Kalau MBG, pada prinsipnya semua company di Indonesia pasti berusaha men-support pemerintah. Jadi kalau memang ada program dari pemerintah, kita pasti akan support,” tegasnya.
Melalui langkah-langkah inovasi dan dukungan program edukasi gizi, Diamond UHT Milk berkomitmen mendampingi anak-anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan siap menghadapi masa depan.
Perspektif Medis: Nutrisi Lengkap untuk Pertumbuhan Optimal
Menurut dr. S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), Sp.A, usia sekolah adalah fase emas perkembangan anak.
“Masa usia 5–12 tahun merupakan periode krusial bagi perkembangan fisik dan kognitif, di mana terjadi peningkatan signifikan pada pertumbuhan skeletal, pematangan sistem saraf, serta kapasitas neuroplastisitas otak,” jelasnya.
Sayangnya, jajanan di sekolah sering hanya tinggi makronutrien tetapi rendah mikronutrien. Karena itu, orang tua perlu bijak memilih bekal.
“Susu merupakan salah satu jajanan sehat yang mengandung protein bermutu tinggi, vitamin esensial, serta kalsium dan magnesium yang menunjang kepadatan tulang, perkembangan fungsi kognitif, dan homeostasis metabolik. Dengan pemenuhan gizi yang adekuat, anak-anak memiliki fondasi kesehatan yang lebih kokoh untuk melewati fase pertumbuhan sekaligus membangun ketahanan jangka panjang,” tambah dr. Andreas.
Parenting Sehat di Era Digital
Selain aspek nutrisi, pola asuh juga menjadi kunci.
Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog Anak, menekankan bahwa Generasi Alpha berkembang di lingkungan yang penuh stimulasi digital.
Kondisi ini membuat anak-anak membutuhkan pola pengasuhan yang seimbang.
“Mereka membutuhkan regulasi konsisten, stimulasi multisensorik yang proporsional, serta integrasi pengalaman seimbang antara aktivitas fisik dan mental,” katanya.
Menurut Ayoe, salah satu cara terbaik membiasakan anak untuk makan sehat adalah lewat teladan orang tua.
“Yang paling berat sebenarnya adalah membuat habit yang konsisten. Anak-anak akan lebih mudah makan sayur kalau kita sebagai orang tua juga memberi contoh dan melibatkan mereka sejak memilih, belanja, sampai memasak,” jelasnya.
Di sisi lain, Ayoe juga memberikan tips saat menghadapi anak yang terlalu banyak minum susu. Menurutnya, pendekatan yang tepat bukanlah dengan larangan langsung.
“Kalau anak terlalu banyak minum susu, sebaiknya jangan hanya diberi kata ‘jangan’. Lebih baik ajak mereka berdiskusi: mengapa kebiasaan itu tidak baik, apa bahayanya, dan alasan di baliknya,” tambah Ayoe.
Ia menambahkan, pola asuh yang baik untuk Generasi Alpha sebaiknya dibangun dengan kebiasaan positif.
“Melibatkan mereka, berdiskusi, dan menjelaskan manfaat makanan, bukan dengan paksaan,” jelasnya.
Suara Ibu: Bekal Lebih dari Sekadar Nutrisi
Sebagai figur publik sekaligus seorang ibu, Artika Sari Devi berbagi pengalaman dalam membesarkan anak di era digital.
“Di tengah derasnya paparan teknologi, peran kita bukan hanya mengarahkan, tetapi juga menyiapkan bekal agar mereka bisa tetap aktif, sehat, dan seimbang. Bekal di sini tidak sebatas nutrisi, melainkan juga kesempatan bergerak, ruang eksplorasi, serta dukungan emosional yang memberi rasa aman,” ucapnya.
Artika percaya bahwa langkah sederhana seperti memberi asupan bergizi, membiasakan makan sayur, dan mengajak anak beraktivitas menyenangkan akan memperkuat ikatan keluarga.
“Karena itu, saya mendukung visi Diamond UHT Milk melalui kampanye ‘Bekal Seru Semua Aksimu’ yang mengajak keluarga menjadikan momen sehari-hari sebagai sarana mempererat ikatan, menumbuhkan semangat, dan mendampingi anak dalam setiap fase pertumbuhan mereka,” tambahnya.
Gerakan Masif untuk Keluarga Indonesia
Kampanye Bekal Seru Semua Aksimu akan hadir di ratusan sekolah, lebih dari 120 titik modern trade, hingga 40 destinasi rekreasi keluarga di Indonesia.
Melalui inovasi rasa, aktivitas seru, dan edukasi, Diamond UHT Milk ingin memastikan bekal bernutrisi menjadi bagian dari momen eksplorasi anak-anak.
Diamond UHT Milk diproduksi dari 100% susu segar tanpa pengawet, diproses dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT), serta dikemas secara aseptik.
Susu ini mengandung vitamin lengkap (A, C, D, E, K, B1, B2, B3, B5, B6) serta mineral penting (kalsium, magnesium, fosfor, seng, selenium).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan produk, kunjungi: www.diamondfair.co.id, Instagram @diamondfoodindonesia, Facebook Diamond Milk Indonesia, dan TikTok @diamondfair.indonesia. ***
Post Comment
You must be logged in to post a comment.