Alasan Keluarga Kerajaan Enggan Berdamai dengan Meghan Markle
puanpertiwi.com – Keluarga Kerajaan Inggris masih enggan membuka pintu rekonsiliasi bagi Meghan Markle , meskipun Pangeran Harry telah menunjukkan itikad baik untuk memperbaiki hubungan. Ketidakpercayaan mendalam terhadap Meghan, menjadi alasan utama di balik sikap hati-hati para bangsawan senior.
Menurut laporan sejumlah media Inggris, termasuk Daily Express, anggota senior Kerajaan Inggris masih memendam ketidakpercayaan yang besar terhadap Meghan Markle . Sumber internal menyebutkan bahwa bukan keinginan untuk berdamai yang menjadi masalah utama, melainkan kekhawatiran bahwa segala interaksi yang melibatkan Meghan bisa dimanfaatkan untuk tujuan komersial atau konsumsi publik.
“Mereka benar-benar tidak percaya padanya,” ungkap seorang sumber, menegaskan bahwa pintu untuk Harry masih terbuka, namun tidak demikian halnya bagi Meghan dilansir dari Marca, Sabtu (9/8/2025).
Keengganan keluarga kerajaan untuk membuka pintu sepenuhnya bagi bintang Suits itu disebut-sebut berakar pada rangkaian proyek pasca-keputusan mundur mereka dari tugas kerajaan pada tahun 2020.
Mulai dari wawancara sensasional bersama Oprah Winfrey, serial dokumenter Netflix berdurasi enam episode, hingga rilis memoar Spare oleh Harry, yang mana semuanya dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap nilai privasi kerajaan.
Dalam dokumenter dan buku tersebut, publik disuguhi gambaran konflik internal kerajaan, termasuk keretakan hubungan Harry dengan ayahnya, Raja Charles III, dan saudaranya, Pangeran William.
Hal ini membuat pihak istana semakin hati-hati dalam menanggapi pendekatan yang dilakukan pangeran 40 tahun itu, terutama jika melibatkan Meghan. Pangeran Harry Ambil Langkah untuk Memperbaiki Hubungan Terlepas dari bayang-bayang masa lalu, Harry dilaporkan tengah serius berupaya memperbaiki hubungan dengan keluarga kerajaan. Ia bahkan mengirim tim ke London untuk bertemu dengan sekretaris komunikasi Charles sebagai bentuk niat baik dan upaya untuk menjaga transparansi.
Harry juga bersedia membagikan jadwal kegiatan publik dan perjalanannya ke Inggris, termasuk yang berpotensi bersinggungan dengan acara kerajaan. Namun, respons dari pihak kerajaan, khususnya Charles dan William, tetap penuh kehati-hatian. Pakar kerajaan Hilary Fordwich menyebut bahwa 76 tahun itu mungkin terbuka untuk bertemu Harry dalam ajang seperti Invictus Games.
Namun tetap ingin menjaga urusan pribadi tetap tertutup. “Bagi Harry, ini soal mendapatkan kembali sebagian akses dan peran. Namun, bagi kerajaan, ini soal menjaga kehormatan institusi dan meminimalisir risiko skandal lanjutan,” jelas Fordwich kepada Fox News. Pangeran William:
Penentang Terkuat Rekonsiliasi Di antara semua anggota keluarga kerajaan, William sebagai penerus takhta selanjutnya disebut sebagai yang paling keras menolak ide rekonsiliasi. Ia percaya bahwa memberi ruang kembali untuk adik iparnya hanya akan membuka kemungkinan konflik baru dan kesalahan yang sama terulang.
Dengan semua dinamika ini, tampaknya jalan menuju perdamaian penuh antara Meghan dan keluarga kerajaan masih sangat panjang. Kepercayaan yang telah rusak tidak bisa dibangun dalam semalam, terlebih jika masih ada ketakutan bahwa cerita pribadi bisa kembali menjadi konsumsi publik. ***
Post Comment
You must be logged in to post a comment.