Culture

Warung Pintar Bersinergi Gerakan Warung Nasional

Jakarta, puanpertiwi.com- Kehadiran warung-warung yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menyimpan potensi perkembangan yang sangat besar, namun dampak dan nilai yang bisa dirasakan masyarakat cukup terbatas karena tantangan operasional dan logistik. Berdasarkan hasil penelitian Nielsen tahun 2018, angka penjualan barang kebutuhan sehari-hari di ritel modern dan tradisional mencapai Rp 700 triliun, dan 72% nya berasal dari ritel tradisional seperti warung dan kios.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2017 di Indonesia terdapat bisnis 61 juta unit bisnis mikro, sedangkan jumlah bisnis kecil menengah hanya 757 ribu unit. Hal ini menunjukan besarnya kesenjangan sekaligus potensi pemberdayaan bisnis mikro oleh berbagai pemangku kepentingan.

Karenanya, perusahaan teknologi bisnis mikro Warung Pintar bersama Mitra Tokopedia baru-baru ini mengumumkan kerjasama untuk meluncurkan Gerakan Warung Nasional. Gerakan ini memiliki tujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengapresiasi para pelaku warung Tanah Air yang telah berkontribusi selama puluhan tahun untuk perekonomian Indonesia.

Warung Pintar dan Mitra Tokopedia masing-masing terus berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan membuka akses digitalisasi dan menciptakan produk yang tepat guna. Namun, kedua pihak sadar bahwa dampak sosial ekonomi bagi masyarakat Indonesia akan lebih berlipat ganda bila dilakukan dengan berkolaborasi. Tidak hanya antara Warung Pintar dan Mitra Tokopedia, namun juga seluruh lapisan masyarakat.

“Kami percaya tulang punggung perekonomian Indonesia terletak pada masyarakat akar rumput, kami terus berinovasi untuk mematahkan stigma tentang warung yang jauh dari teknologi. Penetrasi penggunaan teknologi digital Mitra Warung Pintar mencapai 95%. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang baru mencapai 56%. Adapun, 90% Mitra  menggunakan teknologi yang disediakan Warung Pintar untuk mendukung operasional bisnis warung. Kami juga mendorong literasi finansial bagi Mitra, tercatat 91% telah memiliki setidaknya satu produk finansial, angka ini lebih besar dari Financial Inclusion Index nasional dan global yang masing-masing sebesar  42% dan 70%,” ungkap Agung Bezharie Hadinegoro, CEO & Co-Founder Warung Pintar.

Warung Pintar dan Mitra Tokopedia terus mendorong inklusi dan literasi digital untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Associate Vice President New Retail Tokopedia, Adi Putra, mengatakan, “Tokopedia, sebagai perusahaan teknologi Indonesia yang terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, selalu berkolaborasi dengan para mitra strategis untuk mencapai misi besar kami yaitu pemerataan ekonomi secara digital. Selama puluhan tahun terakhir, industri warung dan toko kelontong Indonesia seringkali terabaikan masyarakat maupun pemerintah, sehingga tersalip oleh modernisasi. Kami percaya Gerakan Warung Nasional ini akan menjadi titik balik kebangkitan warung Indonesia. Untuk itu, kami senang bisa memulai kolaborasi ini, karena kami percaya bahwa pemberdayaan jutaan warung di Indonesia hanya dapat berjalan lancar jika setiap pihak yang berkepentingan bersatu. Alih-alih bersaing, kita harus mencari cara untuk bekerjasama untuk terus menjadikan warung sebagai penggerak utama ekonomi Indonesia.”

Untuk menyukseskan Gerakan Warung Nasional, Warung Pintar dan Mitra Tokopedia juga melibatkan dukungan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan UKM. OVO, perusahaan layanan keuangan digital yang merupakan mitra strategis dalam gerakan ini, akan meluncurkan produk pinjaman dan edukasi QRIS yang merupakan program Bank Indonesia. Sebagai bentuk komitmen mempercepat pertumbuhan tingkat inklusi keuangan nasional, gerakan ini diniatkan mampu menghadirkan perubahan bagi para pelaku warung di pelosok negeri.

Selain itu, kedua pihak juga melibatkan berbagai komunitas warung, salah satunya seperti Sahabat Usaha Rakyat (Sahara), hingga seniman-seniman muda untuk membuat karya kreatif bertemakan kehidupan warung. Karya-karya ini akan dirilis pertama kali di acara cultural creative market Semasa dari 29 November hingga 1 Desember di Museum Bank Indonesia.

Leave a Response