Women in Action

Wali Kota Surabaya Awali Program ”Bike To Work”

Surabaya, Puanpertiwi.com
Untuk menjaga kesehatan dan mengurangi emisi di Surabaya wali kota memulai program bersepeda ke kantor ”Bike To Work”” bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang ditetapkan tiap Jumat akhir bulan resmi. Menggunakan kaos merah dan atribut helm, Tri Rismaharini berangkat pukul setengah 6 pagi dari kediamannya di Taman Pondok Indah, Wiyung menggunakan sepeda kayuh dinamo listrik.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, rute wali kota ketika gowes dimulai dari kediaman Ibu di Jl. Raya Wiyung – Gunung Sari ke arah Bumiharjo/Joyoboyo Kebun Binatang Surabaya (KBS), (berhenti sejenak untuk melihat situasi kota), dilanjutkan ke Jl. Raya Darmo – Urip Sumoharjo – Basuki Rahmat – Gubernur Suryo (berhenti sejenak di depan Grahadi) kemudian ke arah Yos Sudarso lalu tiba di halaman balai Kota.

Usai bersepeda Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, selama kegiatan “Bike To Work” parkiran di wilayah pemkot bersih dari moda transportasi R-2 maupun R-4. Seluruh kendaraan operasional milik Pemkot diparkir di mall grand city. “Kalau saya mau dinas keluar atau teman-teman yang mau rapat, ya harus jalan kaki dulu atau naik sepeda ke grand city,” ujar Risma kepada wartawan di balai kota, Jum’at (29/9/2017).

Sedangkan untuk tempat parkir sepeda pancal, wali kota perempuan pertama di Surabaya mengaku sudah menyiapkan tempat parkir dan petugas untuk mengatur dan menjaga sepeda-sepeda tersebut. “Semuanya sudah disiapkan kok, itu teman-teman sudah mulai datang,” kata Risma.

Dikatakan wali kota, awalnya program bersepeda ini memang berat untuk dilakukan, namun dengan kebiasaan, Risma percaya akan lebih mudah. Selain itu, jika program ini rutin dilakukan, akan membawa dampak positif untuk warga Surabaya yang lain salah satunya menciptakan udara sehat.

“Saya pernah mendapat cerita, ada orang sakit kanker akhirnya sembuh. Dipastikan sembuh karena 80 persen orang luar negeri menggunakan sepeda, sehingga udara yang dihasilkan juga sangat sehat bagi masyarakat,” urainya.

Disampaikan wali kota, kewajiban ngontel bagi PNS dan pegawai Pemkot setiap Jum’at di akhir bulan tidak sekadar demi mengurangi emisi di Surabaya. Lebih dari itu, program ini bertujuan untuk menjaga kesehatan. Utamanya kesehatan jantung.

“Di Indonesia, utamanya di kota-kota besar, beberapa tahun terakhir akin banyak orang memakai ring jantung, ” katanya. Tidak apa-apa memasang ring karena teknologi pengobatan semakin canggih, urainya lebih lanjut. Tapi untuk apa jika di hari tua merepotkan orang lain.

Diakui bersepeda membuat tubuhnya lebih ringan dan menyehatkan pikiran. Secara pribadi,  bersepeda mampu mengurangi penyakit sinus yang diderita beberapa tahun terakhir. “Awalnya sakit sekali bahkan saya sampai nangis, tapi setelah berolahraga ringan dan bersepeda sudah nggak kumat. Jadi semoga sekarang lebih sehat setelah bersepeda,” ungkapnya.

Ke depan, wali kota bersama dengan jajaran pemkot memiliki langkah atau rencana. Selain untuk menjaga kesehatan, pemkot berencana untuk mengganti bahan bakar kendaraan kawasan Pemkot dengan energi listrik. Untuk bisa menerapkan hal ini, lanjut wali kota, akan berkomunikasi dengan kawan-kawan di perguruan tinggi untuk menyiapkan program ini.
Jika terlaksana, katanya, udara pasti lebih bagus. Tahun 2040 disepakati semua kendaraan tidak boleh menggunakan fosil dan mulai memaksimalkan serta menggunakan bahan bakar energi matahari dan solar cell demi kesehatan dan kehidupan kita semua,” terangnya. (ita)

Leave a Response