Advertisement

Perhelatan Aqiqah Akbar Habib Syech Abu Bakar Bin Salim Majelis Dzikir RI-1 tegaskan Polemik Glow Di Kebun Raya Bogor Dihentikan, Benar – Benar Dituntaskan Bersama

Inilagi.com Bogor, – Majelis Dzikir RI-1 menggelar Aqikah Akbar Habib Syeh Abubakar Bin Salim pada Minggu malam (18/12). Pengajian akbar yang dihadiri oleh para kyai, alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, Paku Banten Indonesia, Aliansi Budayawan Indonesia, Forum Masyarakat Indonesia Peduli Kebun Raya Bogor dan Pengurus serta anggota Majelis Dzikir RI-1 Sejabotabek, Perwakilan Kabupaten Kota maupun Propinsi dari seluruh Indonesia ini berlangsung khusuk dan hikmat. Terlihat para tokoh nasional dan para jenderal ikut hadir pula.

Presiden Majelis Dzikir Rl-1, Advokat Habib Salim Jindan dalam ceramahnya menyatakan bahwa kegiatan Aqikah Akbar Habib Syeh Abubakar Bin Salim merupakan bentuk syukur atas kelahiran putranya. Selain itu, pengajian akbar ini juga menjadi salah satu kegiatan Majelis Dzikir Ri-1 untuk mendoakan bangsa Indonesia yang saat ini sedang mengalami banyak bencana dan juga mudahnya tercipta konflik di masyarakat akibat perbedaan pendapat, serta dalam menyambut pilpers 2024 harus semua banyak melibatkan Allah, harus jaga bersama kondusifitas bangsa, aman, damai, kita semua keluarga besar anak bangsa Indonesia, kita semua bersaudara jangan sampe terpecah belah karena pilpers.

“Kami mendoakan agar bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus dan berbagai bencana lainnya bisa segera mereda dan masyarakat kembali hidup normal. Melalui Aqikah Akbar ini kami juga menyerukan agar berbagai konflik yang ada di Indonesia dihentikan. Masyarakat Indonesia butuh solusi dan aksi yang di ridhoi oleh Allah SWT agar kehidupannya semakin baik,” jelas Habib Salim Jindan dalam ceramahnya, Minggu (18/12).

Dalam kesempatan itu Habib Salim juga menunjuk polemik yang terjadi di antara budayawan kota Bogor terhadap program Glow yang menjadi program edukasi wisata di Kebun Raya Bogor. Menurutnya polemik tersebut harus dihentikan. Walikota Bogor Bima Arya harus mengambil sikap yang jelas, adil dan sesuai aturan hukum yang ada, tidak terkesan berlebihan. Apalagi Para Budayawan dari Aliansi Budayawan Jawa Barat sudah kondisif, sudah memahami dan tidak ada masalah, ujar Imam Sobari selaku Ketua Umumnya, maupun Forum masyarakat Indonesia Peduli Kebun Raya Bogor juga mendesak polemik di hentikan, dan sambut bersama Program Edukasi Kebun Raya Bogor, Pakwan Cahaya Padjajaran.

“Kebun Raya Bogor adalah aset dan ikon cagar budaya Indonesia. Kami bersama Para Habaib , Para Alim Ulama kota Bogor maupun Propinsi Jawa Barat dan Aliansi Budayawan Indonesia meminta agar polemik tentang Glow dihentikan dan sama-sama mendorong kemajuan dan kemanfaatan aset bangsa ini. Majelis Dzikir RI-1 sudah memfasilitasi silaturahmi bersama antara budayawan dan PT MNR yang hasilnya sangat positif. Tidak ada alasan lagi untuk demo – demo dan terus berpolemi, mencari – cari, bersikap berlebihan, sengaja menciptakan situasi yang tidak kondusif di kota Bogor ,” tegas Habib Salim.

Silaturahmi Bersama antara para budayawan kota Bogor dan PT Mitra Natura Raya (MNR) sebagai mitra pengelola Kebun Raya Bogor telah berlangsung pada 21 Oktober 2022 di Kebun Raya Bogor. Kegiatan itu juga dihadiri oleh Walikota Bogor Bima Arya beserta Forkopimda Kota Bogor. Pada kesempatan itu para budayawan menyampaikan usulan dan tuntutan kepada PT MNR dan juga telah mendapat tanggapan dari perusahaan.

Menindak lanjuti pertemuan itu, Majelis Dzikir RI – 1 melakukan kajian atas tuntutan para budayawan dan fakta yang disampaikan oleh pihak PT MNR. Menurut Habib Salim, tuntutan yang disampaikan oleh para budayawan Bogor sangat baik. Namun, tuntutan yang disampaikan pada pertemuan 21 Oktober akan terkesan sangat berlebihan dan tidak adil, bilamana wisata Edukasi semacam glow tidak dihadirkan dalam bingkai yang lebih baik dan lebih edukasi.

Menurutnya, dari penjelasan PT MNR, program Glow dijalankan dengan sistem pengawasan yang ketat, terkontrol dan mengikuti semua ketentuan yang ada. Terhadap aktivitasnya juga sudah dilakukan riset ilmiah oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan tidak ada dampaknya terhadap ekosistem. Areanya juga sangat terbatas diluar situs-situs budaya dan materi yang disampaikan bernilai edukasi.

“Kami menghargai upaya rekan rekan budayawan kota Bogor untuk menjaga marwah Kebun Raya, tetapi jangan menggunakan asumsi yang tidak jelas dasar ilmiah dan akurasinya atas program program di Kebun Raya Bogor, termasuk Glow. Kita tidak boleh bersikap dzolim dan menghukum pihak lain dengan sesuatu yang tidak ada faktanya, ujar Habib Salim.

Habib Salim menjelaskan, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai nilai budaya kota Bogor, Majelis Dzikir RI – 1 telah meminta kepada PT MNR untuk mengubah program wisata edukasinya menjadi Pakwan Glow Padjajaran atau Pakwan Cahaya Padjajaran, Itu sebabnya dalam Aqikah Akbar, dihadapan para alim ulama, para habaib, Kyai, Ustadz, Paku Banten Indonesia, Aliansi Budayawan Indonesia dan Forum Masyarakat Indonesia Peduli Kebun Raya Bogor, Habib Salim mengajak seluruh elemen bangsa dimana pun berada untuk ikut mengawasi kelanjutan program edukasi wisata tersebut.

“Jika nantinya program ini menciptakan maksiat, merusak moral dan berdampak buruk terhadap ekosistem Kebun Raya Bogor, Majelis Dzikir RI1 akan berada paling depan membubarkan Pakwan Glow Padjajaran. Saya percaya PT MNR yang sudah terpilih oleh BRIN (Badan Reset Nasional) untuk mengelola Kebun Raya Bogor, tidak punya niat jahat dengan program edukasinya ini,” imbuh Habib Salim.

Ketua Umum Paku Banten Indonesia, selaku ormas Pemersatu seni dan budayawan Indonesia mengajak seluruh elemen budayawan untuk bersatu dan berkolaborasi menjaga nilai-nilai budaya, termasuk berbagai kekayaan budaya di Kebun Raya Bogor. Namun demikian TEbe Asep Ashori juga meminta para budayawan untuk menghormati setiap inovasi yang dihadirkan oleh pengelola guna menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai tujuan wisata dan referensi ilmu pengetahuan masyarakat.

“Keberadaan Kebun Raya Bogor bukan monopoli budayawan atau warga Bogor saja. Sebagai aset bangsa, Kebun Raya Bogor harus memberi manfaat dan kemajuan kepada masyarakat luas dan berbagai kelompok budayawan di Indonesia. Termasuk memenuhi kebutuhan generasi muda terhadap informasi dan ilmu pengetahuan tentang keragaman hayati di kebun raya itu sendiri,” serta menghadirkan kekaguman, kesan yang luar biasa terhadap kebun raya bogor dan kebesaran Allah SWT, indah cahaya, luas ilmu Allah lautan di jadikan tinta tidak cukup, ujarnya.

Habib Salim juga menyampaikan sebagai tindak lanjut dari program edukasi wisata Pakwan Glow Padjajaran, Majelis Dzikir RI 1 bersama Para Alim Ulma, Para Habai, Kyai,Ustadz, Para Tokoh, PondokPondok Pesantren, Majelis majelis Dzikir, Majelis majelis talim, LSM Ormas, Paku Banten Indonesia, Aliansi Budayawan Indonesia, Forum Masyarakat Indonesia Peduli Kebun Raya Bogor, Pemerhati Lingkungan, Budayawan Kota Bogor dan Elemen Masyarakat lainnya akan menggelar pengajian Akbar dan doa bersama di Kebun Raya Bogor, dalam menyambut Program Wisata Edukasi ‘Pakwan Cahaya Padjajaran’, yang dapat menghadirkan iman, menyebarkan iman. Sungguh hidup didunia sementara, akhirat selama lamanya, la ilaha illaAllah.

“Kami berharap berbagai polemik yang ada di Kota Bogor, seperti Glow ini berhenti. Kami juga minta Walikota Bogor bersikap tegas dan jelas, sehingga program program edukasi positif di Kebun Raya Bogor bisa memberikan kemajuan bagi bangsa Indonesia, termasuk meningkatkan manfaat ekonomi ke masyarakat sekitarnya,” tutup habib Salim.

Leave a Response