Women in Action

PBB Nobatkan Retno Marsudi Sebagai Agen Perubahan Dunia

Puanpertiwi.com – Atas terobosannya dalam penanganan berbagai isu international yang meliputi diplomasi kemanusiaan dan perdamaian, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menerima penghargaan dari UN Ladies dan International Partnership Discussion board (GPF) sebagai Agen of Change.

Acara penganugerahan ini digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 20 Sepetember 2017.

Pemberian award ini merupakan pengakuan atas berbagai terobosan yang dilakukan Menlu Retno Marsudi, khususnya dalam memajukan Agenda 2030 dan pembangunan berkelanjutan.

“Indonesia akan terus berkontribusi pada perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan dunia. Perempuan telah menjadi kekuatan dan bagian dari solusi untuk menyelesaikan tantangan dunia,” ujar Retno Marsudi dalam sambutannya.

Saat ini, Indonesia sangat aktif melakukan berbagai upaya untuk membantu penyelesaian krisis di berbagai negara, termasuk di Rakhine State, Myanmar. Menlu RI telah mengambil prakarsa untuk membangun komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk di Myanmar dan Bangladesh. Method four+1 yang ditawarkan Indonesia mendapatkan apresiasi yang tinggi dari berbagai negara.

Melalui Components four+1, Indonesia mendorong perlunya pemulihan perdamaian dan stabilitas, menahan diri tidak menggunakan kekerasan, perlindungan bagi semua warga tanpa memandang agama dan suku, serta akses bantuan kemanusiaan.

Selanjutnya, Menlu Retno Marsudi menyebutkan bahwa Indonesia akan selalu berada di garis terdepan dalam mendorong dialog.

Melalui dialog, konflik dapat dicegah dan perbedaan mampu dijembatani. Hal ini diakuinya tidaklah terlepas dari “insting keibuan” yang dimilikinya sebagai seorang perempuan.

UN Ladies dan GPF menyebut Retno Marsudi adalah Menlu Perempuan pertama RI. Merupakan sosok panutan dan sumber inspirasi bagi jutaan perempuan baik di Indonesia maupun dunia.

UN Ladies adalah lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. GPF adalah lembaga nonprofit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan.

GPF memiliki komitmen untuk mendukung PBB dalam memajukan pembangunan berkelanjutan.

“Penganugerahan award ini akan menjadi pendorong agar saya bekerja lebih keras lagi. Bekerja lebih keras bagi rakyat dan bangsa Indonesia, bagi perdamaian dan kesejahteraan international, serta bagi para perempuan di seluruh dunia,” pungkas sanbutannya.

Terkait dengan krisis Rohingya, beberapa waktu lalu Menlu Retno telah bertemu dengan pemimpin de facto dan State Counsellor Myanmar, Aung San Suu Kyi. Menlu Retno pun membeberkan kalimat pertama yang mengawali pembicaraan keduanya.

“Saat saya ketemu Aung San Suu Kyi kalimat pertama yang saya sampaikan, saya datang membawa amanah concern masyarakat Indonesia terhadap (situasi) Rakhine,” ucap Retno, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR pada Senin, 11 September 2017.

Tidak hanya warga Indonesia. Mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut yakin, ketika bertemu Suu Kyi, suara masyarakat internasional turut dipikulnya.

“Saya beranikan diri untuk datang membawa harapan masyarakat internasional,” ujarnya.

Saat melakukan lawatan ke Myanmar awal bulan ini, Retno melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi di sana. Selain bertemu Aung San Suu Kyi, ia juga bertatap muka dengan Panglima Angkatan Bersenjata serta tiga menteri penting dari kabinet Myanmar.

Reporter: Zacky

Leave a Response