CultureEvent & Info

NusantEro Big Band. Kolaborasi 24 Musisi Jazz Indonesia Dan Eropa, Siap Meriahkan BNI Java Jazz Festival 2020

Jakarta, puanpertiwi.com- Mengaransir lagu karya komposer masa lalu dalam nuansa kekinian mungkin sudah umum terjadi. Namun jika lagu-lagu dari berbagai daerah di negara Eropa dan Indonesia disajikan dalam nuansa yang mudah untuk dinikmati, siapapun yang mendengarkannya tidak hanya terhibur, namun juga terhanyut dalam narasi dan emosi dari keharmonisan berbagai lantunan musik tersebut.

Hal itulah yang dihasilkan melalui NusantEro Big Band, yang dibentuk oleh Uni Eropa dan negara-negara anggotanya. NusantEro merupakan kolaborasi 24 musisi jazz ternama dari Indonesia dan Eropa yang mempersembahkan karya memukau dari sejumlah komposer ternama, baik yang berasal dari Indonesia (Gesang, Ismail Marzuki dan Maladi ) maupun Eropa seperti karya Nino Rota (Italia), J.S. Bach (Jerman), Toots Thielemans (Belgia), Krzysztof Komeda (Polandia), Charles Trenet (Perancis), Jens Winther (Denmark) dan lain sebagainya.

Deretan lagu-lagu yang akrab di telinga masyarakat Indonesia seperti Bengawan Solo, Als de orchideen bloien (Bunga Anggrek) dan Di Bawah Sinar Rembulan siap menghibur Anda. Selain itu musik klasik seperti Minuet in G dikemas ulang dengan aransemen melodis dan lirik dalam berbagai Bahasa oleh Nita Aartsen. Ada pula La mer  yang lebih dikenal sebagai lagu standar jazz ‘Beyond the Sea’, dinyanyikan dalam Bahasa Prancis oleh trio akapela dari Indonesia ; Arief Dharma, Zaky Tifano dan Yohanes Raka.

Sebagai lagu daerah asal Betawi ‘Jali-Jali’  dibawakan dengan sangat meriah dan penuh kejutan lewat pelopor gamelan mulut asal Bali, Made Wardhana. Lagu folklore ’Dear old Stockholm’ yang sudah dikenal lewat aransemen musisi jazz Amerika seperti Miles Davis dan John Coltrane, juga dibawakan di panggung untuk merepresentasikan negara asal lagu tersebut, Swedia.

Kekayaan perpaduan tersebut merupakan perwujudan dari semboyan yang sama antara ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dari Indonesia dan ‘Unity in Diversity’ dari Uni Eropa. Untuk itu NusantEro juga menghadirkan musisi lintas generasi. Generasi muda direpresentasikan oleh gitaris Brandon Julio,  pemain harmonika Rega Dauna dan vokalis asal Indonesia; Yohanes Raka & Zaky Tifano. Sementara untuk generasi tua (kelahiran tahun 60-an) diwakili oleh Danilo Moccia peniup trombon asal Switzerland,  vokalis Belanda Alexander dan Gerard Kleijn pemain trompet yang juga berasal dari Belanda).

Keterwakilan lintas generasi dan keragaman karya serta negara asal musisi ini merupakan upaya Uni Eropa untuk misi diplomasi budaya melalui jalur musik sehingga dapat diterima oleh semua generasi.

Mengawali penampilan perdana mereka di Indonesia, NusantEro telah unjuk kebolehan di hadapan 300 penonton malam tadi di Erasmus Huis.

Selanjutnya NusantEro Big Band akan tampil kembali di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020, Jakarta International Expo Kemayoran pada :

Jumat, 28 Februari 2020, Hall D2, 18:30 – 19:30 WIB

Sabtu, 29 Februari 2020, Hall D1, 17:00 – 18:00 WIB

www.javajazzfestival.com

Reporter: Zakiya

Leave a Response