Story

Lipstik Ratu Sumeria Tak Laku Lagi Kini! Kenapa?

Puanpertiwi.com- Salah satu item makeup yang wajib dimiliki perempuan sudah pasti adalah lipstick. Item makeup yang satu ini memang akan sangat menunjang penampilan perempuan. Saat ini lipstick juga sudah sangat variatif dengan berbagai merk, jenis dan warna. Namun tahu kah Anda siapa pencetus lipstick yang sering Anda gunakan ini?

Dia adalah Ratu Sumeria dari Mesir. Lipstick ciptaannya sudah ada sekitar 3.500 tahun sebelum masehi. Ratu Sumeria ini menggunakan pewarna bibir yang terbuat dari timah putih dan batu merah yang dihancurkan. Kebiasaan sang ratu dengan cepat diikuti rakyatnya. Baik perempuan atau pria menggunakan campuran kedua bahan tersebut untuk dioleskan ke bibir mereka.

Lima abad kemudian, perempuan Mesopotamia kuno membuat lipstik dari batu permata. Permata tersebut mereka hancurkan untuk menghiasi bibir.

Budaya ini terus berkembang hingga mencapai kerajaan Mesir. Masyarakat Mesir kuno saat itu memang dengan berani menggunakan riasan dalam keseharian mereka, termasuk mewarnai bibir.

Pada masa Mesir kuno inilah, ide warna merah untuk bibir tercipta. Mereka, baik pria maupun perempuan, mendapatkan warna dari oker merah yang diaplikasikan sendiri atau dicampur dengan resin atau getah untuk hasil yang lebih tahan lama.

Kebiasaan ini bertahan hingga tahun 50 SM dan digunakan oleh bangsawan Mesir, seperti Ratu Cleopatra. Saat kebiasaan penggunaan lipstik di Mesir mulai menurun, budaya ini justru mulai meningkat dan menyebar di Yunani. Saat tersebar di Yunani, terjadi peralihan budaya lipstik pada status sosial dan femininitas.

Dengan kata lain, inilah awal penggunaan lipstik dianggap kebiasaan yang boleh dilakukan perempuan saja.

Selain itu, cat bibir sebagian besar dikaitkan dengan pelacuran. Apalagi, pewarna bibir dibuat dari bahan-bahan yang tak biasa, seperti keringat domba, air liur manusia, dan kotoran buaya.

Saat Yunani jatuh pada Kekaisaran Romawi, sekitar tahun 150-31 SM, lipstik kembali ke aturan awalnya. Lipstik tak melibatkan gender, semua orang dapat menggunakannya. Selain itu, pada masa ini, warna-warni lipstik juga makin beragam. Hal ini guna menunjukkan status sosial penggunanya.

Pada masa-masa tersebut, pewarna bibir belum berbentuk padat. Baru pada tahun 5-12 masehi, seorang ahli kosmetik Arab Andalusia bernama Abu al-Qasim al-Zahrawi menciptakan lipstik padat. Lipstik tersebut berbasis tongkat parfung yang digulung dalam cetakan khusus.

Reporter: Zacky

Leave a Response