Story

Kisah Dua UMKM Lokal Berdayakan Peternak Lebah dan Petani

puanpertiwi.com – Tokopedia dan ShopTokopedia terus berupaya mendukung para pelaku usaha mendapatkan panggung seluas-luasnya agar bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.

“Sekitar 21 juta penjual yang tergabung di platform Tokopedia dan ShopTokopedia, bisa mendapatkan jangkauan pasar yang lebih luas lagi dengan adanya Tokopedia dan ShopTokopedia. Melihat potensi yang besar ini, kami rutin mengusung berbagai inisiatif untuk membantu pelaku usaha sekaligus mempermudah pembeli mendapatkan produk kebutuhan dengan lebih beragam, cepat, dan efisien,” ucap Communications Senior Lead
Tokopedia, Rizky Juanita Azuz.

Salah satu inisiatif yang diusung adalah Promo Guncang 6.6, sebagai bagian dari rangkaian kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB) yang bisa ditemukan baik di Tokopedia maupun ShopTokopedia di aplikasi TikTok. Berlangsung hingga puncak kampanye 6 Juni 2024, Promo Guncang 6.6 memiliki beragam produk terlaris di berbagai kategori, termasuk makanan dan minuman, kecantikan, fesyen, elektronik dan masih banyak lagi. Selama kampanye berlangsung akan ada flash sale 95% dalam waktu 6x sehari, Bebas Ongkir dan berbagai promo lainnya.

Penjual pun bisa memanfaatkan momentum Promo Guncang 6.6 untuk mendongkrak penjualan karena kampanye ini juga dapat dinikmati pengguna baik di Tokopedia maupun ShopTokopedia yang bisa ditemukan di aplikasi TikTok. Sarang Maduku adalah salah satu UMKM asal Malang yang memanfaatkan kampanye Promo Guncang 6.6.

Ada pula, kampanye Beli Lokal, yang mengusung produk-produk brand lokal, termasuk dari Malang dan Jawa Timur. Seperti Promo Guncang 6.6, kampanye Beli Lokal juga dapat ditemukan baik di Tokopedia dan ShopTokopedia, sehingga UMKM bisa mendapatkan jangkauan pasar yang semakin luas dan bervariasi. Tanduria merupakan contoh lain UMKM yang merasakan manfaat dengan bergabung di kampanye Beli Lokal.

UMKM Malang ‘Sarang Maduku’, berdayakan 120 peternak lebah dan hadirkan varian madu murni dari seluruh Indonesia lewat Tokopedia dan ShopTokopedia

Salah satu contoh UMKM lokal yang sukses memanfaatkan Tokopedia dan ShopTokopedia adalah Sarang Maduku, bisnis madu lokal yang didirikan oleh Andoni Pridatama sejak tahun 2020. Andoni termotivasi untuk mendirikan Sarang Maduku karena ingin memberdayakan komunitas peternak lebah di Indonesia.

“Sebelum memutuskan berwirausaha, saya bekerja sebagai karyawan bank. Hingga suatu saat, saya memberanikan diri keluar dari zona nyaman dan membuka usaha madu setelah berkunjung ke peternakan lebah. Di sana saya bertemu dan mendengar keluh kesah peternak lebah terkait produksi madu dan pendapatan yang tidak stabil karena belum memiliki kerja sama dengan pelaku usaha. Sejak saat itu, saya mulai merintis usaha Sarang Maduku ini,” jelas Andoni.

Melihat peluang bisnis yang baik sekaligus bisa memberdayakan komunitas peternak lebah, Doni menggandeng para peternak lebah lewat Sarang Maduku. “Hingga kini kami telah bekerja sama dengan 120 peternak lebah lokal dari wilayah Malang, Kediri, Pati, Sumatra dan beberapa wilayah lainnya untuk mendapatkan madu berkualitas tinggi. Kini Sarang Maduku memiliki lebih dari 30 varian madu dengan karakteristik, rasa, serta manfaat yang beragam,” tambah Andoni.

Dalam mengembangkan usahanya, Andoni pun membuka toko online di Tokopedia dan ShopTokopedia, yang bisa ditemukan pada aplikasi TikTok.

“Berkat Tokopedia dan ShopTokopedia, Sarang Maduku bisa memperoleh omzet hingga Rp2 miliar per tahun. Bahkan saat mengikuti kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB), kenaikan penjualan Sarang Maduku bisa mencapai hingga 3 kali lipat dibandingkan sebelum bergabung kampanye tersebut. Melihat dampak yang positif tersebut, Sarang Maduku juga mengikuti promo Guncang 6.6,” tutup Andoni.

Tanduria, inisiatif anak muda dorong potensi pertanian berkelanjutan dan raih omzet hingga Rp75 juta per bulan lewat Tokopedia dan ShopTokopedia.

Melihat potensi yang masih besar dari sektor pertanian Indonesia, Habib Thabrani, akrab disapa Bon, mendirikan Tanduria pada tahun 2021 bersama beberapa rekan di Malang. Tanduria memadukan pemanfaatan teknologi dan kepedulian terhadap lingkungan.

Tanduria melakukan berbagai inisiatif, seperti kursus dan workshop tentang urban farming, kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi nirlaba untuk edukasi pertanian berkelanjutan serta pembuatan produk berkebun, seperti pupuk organik, benih, peralatan berkebun, pestisida nabati, dan media tanam.

“Produk-produk Tanduria memudahkan masyarakat untuk memulai berkebun secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, cukup dari rumah. Saat ini, Tanduria telah membantu lebih dari 4.000 petani urban dalam mewujudkan ketahanan pangan. Para petani urban ini tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Malang, Surabaya, wilayah Jabodetabek, Medan dan masih banyak lagi,” jelas Habib.

Tanduria memanfaatkan Tokopedia dan ShopTokopedia untuk menjangkau masyarakat dan petani di seluruh Indonesia. “Hasilnya, Tanduria dapat memperoleh omzet hingga Rp75 juta setiap bulan lewat Tokopedia dan ShopTokopedia. Bahkan, saat mengikuti kampanye Beli Lokal, Tanduria mencatat kenaikan penjualan hingga 3 kali lipat dibandingkan sebelum bergabung dengan kampanye tersebut,” ucap Habib.

Di sisi lain, Tanduria juga memanfaatkan TikTok sebagai platform video singkat untuk membagikan tips-tips berkebun bagi masyarakat. “Kami sering membagikan tips dan edukasi berkebun bagi masyarakat melalui video pendek di TikTok, seperti tips merawat tanaman di musim kemarau, teknik mencangkul, informasi media tanam, dan banyak info edukasi lainnya,” tutup Habib.***

Tags : featured

Leave a Response