puanpertiwi.com- Riset ini dilakukan oleh peneliti dari Mailman School of Public Health di Columbia University dan Columbia Aging Center. Hasilnya, ada hubungan antara cengkeraman yang kuat dan kemungkinan pernikahan yang lebih tinggi. Konklusi itu muncul setelah mempelajari 5.000 orang dewasa di Kota Tromso, Norwegia.
Menurut para peneliti, laki-laki dengan genggaman kuat cenderung menikah, dibandingkan dengan rekan mereka yang memiliki genggaman tangan lemah. Namun, seperti diberitakan laman the Independent, hal yang sama tidak berlaku untuk perempuan.
Riset yang diterbitkan dalam jurnal SSM-Population Health, menganalisis kekuatan cengkeraman dua kelompok orang, yang lahir antara 1923-1935 dan 1936-1948 dengan rentang usia 59-71 tahun. Kekuatan genggaman setiap peserta dinilai menggunakan vigorimeter -alat yang meminta peserta untuk menekan balon karet.
Kemudian, periset membandingkan kekuatan genggaman setiap peserta. Hasilnya, perempuan menganggap kekuatan cengkeraman sebagai kebaikan dalam pernikahan. Hipotesis ini didasarkan pada bukti yang memaparkan banyaknya pria lajang dalam riset dengan kekuatan genggaman yang lemah.
Vegard Skirbekk, seorang profesor di Columbia Aging Center sekaligus pemimpin riset mengatakan, wanita mungkin lebih menyukai pasangan yang memberi sinyal kekuatan ketika mereka menikah.
Selain kemungkinan lebih tinggi untuk menikah, genggaman yang kuat adalah indikator kemampuan seseorang untuk aktif secara sosial dan sehat, terutama kesehatan jantung.
Reporter: Zacky
