Lifestyle

Dua Pianis Muda Jawa Timur Raih Penghargaan Dunia Termuda

Surabaya, Puanpertiwi.com

Dua pianis asal Jatim masing-masing Elizabeth Michelle Heryawan dan Patrick Atkinson Heryawan meraih rekor dunia dari Record Holders Republic (RHR) sebagai pianis termuda .

Kakak beradik dari Jawa Timur tersebut mengikuti ujian pada Universitas of West London. Sebuah universitas terbuka di ibu kota Inggris. Dua penghargaan bergengsi tersebut diserahkan perwakilan RHR di kantor dinas Kominfo Jatim jalan A Yani Surabaya.

Lia Mutisari Adjudicator RHR usai memberikan penghargaan rekor dunia, mengatakan, untuk Elizabeth Michelle mendapatkan penghargaan rekor dunia dari RHR sebagai salah satu pianis termuda dengan gelar Fellosep LCM. Padahal, penghargaan termuda pada RHR standarnya minimal berusia 18 tahun. Sedangkan Elizabet mendapatkan gelar bergengsi di usia 16 tahun.

”Suatu hal yang membanggakan sekali karena ada dua orang pelajar Indonesia yang mendapatkan RHR sekaligus. Moga penghargaan ini jadi pemicu semangat generasi muda berprestasi,” katanya usai menyalami dua pelajar tersebut.

Record Holders Republic yang bermarkas di Amerika Serikat merupkan lembaga pemberi penghargaan bagi kreator yang ada di unia. Mr Dean Cloud merupakan founder RHR dengan presidennya Dr David Adamovich yang juga berkebangsaan Amerika. Sedangkan di Indonesia perwakilan RHR berkantor di Bandung dengan menunjuk Lia Mutisari sebagai adjudicator.

Tentang penghargaan internasional yang diterima, Elizabeth mengaku suprise, Mengingat penghargaan RHR diberikan minimal pada usia 18 tahun. Sedangkan dirinya meraih gelar fellosep pada Universitas of west London di usia 16 tahun.

”Gembira luar biasa pastinya,” kata Elizabet. Dikisahkan, selain dirinya, adiknya yang mengambil ujian untuk tingkat diploma LCC—setara D3 pada usia 11 tahun, juga meraih gelar yang sama.

Kepala Dinas Kominfo Jatim Edi Santoso mengatakan, jika RHR telah mengikuti dan memberikan suport pada kedua pelajar tersebut sejak awal. ”Mduah-muhdan pemberian penghagaan pertama bagi pelajar Jawa Timur itu jadi pemicu pelajar lainnya untuk berprestasi. Baik di tingkatr nasional maupun interansional,” katanya. (ita)

 

Leave a Response