FashionWomen in Action

Cerita Dan Solusi Desainer Hannie Hanato Dalam Menyambut ‘New Life Style’

Jakarta, puanpertiwi.com- Masa Pandemi di Indonesia tidak menyurutkan customer untuk melakukan pembelian / belanja.
Kenyataannya “Pasar itu sangat menarik.” Memang belum ada survey khusus tentang hal ini, tetapi pada saat customer di rumah saja dengan tetap mengakses sosmed, mereka melakukan pembelian mulai dari produk makanan, produk interior dan produk fashion disini terjadi. Dan inilah cerita serta solusi dari seorang desainer Hannie Hanato disaat pandemi covid-19 melanda.

Ketika wabah corona ini pertama kali diumumkan oleh pemerintah, Hannie Hanato tidak berlama kaget, ia langsung mengambil tindakan awal dengan melakukan beragam solusi:

Solusi 1

Menyiapkan infrastruktur penjahit – kami menduga kasus ini bakalan lama dan akan merubah semua sistem oleh karena itu kami siap dengan kondisi penjahit melanjutkan pekerjaan di kampungnya (sumedang) jadi sistemnya bahan baku dan gambar dikirim ke sumedang selesai pekerjaan jahit kirim balik ke Jakarta (kalau bahan baku Print didapat di Jakarta) masalah banyak terjadi terutama karena jarak.

Solusi 2

Pada saat itu ada event yang jadi tertunda “Femme Makassar“ event Maret diundur ke Juli hingga waktu belum pasti, padahal saat itu kami telah menyiapkan banyak stok dress dan hijab untuk bazaar dan acara fashion shownya, bagaimana cara menjual stock yang banyak tanpa harus diskon besar-besaran karena ini adalah stock baru, yaitu dengan cara tidak malu berjualan secara langsung di sosial media ,(disini Hannie Hanato fokus di instagram).

Belajar dari postingan kaum milenial di Tiktok, Berani langsung membuat video review produk koleksi di instagram story dan di feed IG @anemone dan responnya positif karena langsung mendekatkan designer dan customernya sehingga
“Ada interaksi ada pembelian”

Solusi 3

Pada saat masker langka dan beberapa jenis masker tertentu hanya boleh dikenakan oleh Medis, masyarakat umum disarankan mengenakan masker dari kain. Pada saat itu ia belum membuat masker kain, ia malah mengenakan masker buatan desainer Hendri dan Philip yang juga anggota Indonesia Fashion Chamber dari Jogja, lalu timbul ide membuat masker yang sesuai dengan gaya desainnya sendiri, kemudian di cocokan dengan motif hijab dan motif dress juga, lalu di share di instagram dan mendapat respon postif.

Adapun cara dirinya membentuk “Image baru” dari desain kita itu pentingnya kepekaan / responsif dalam membaca apa yang sedang tren atau hype. 

Untuk langkah kedepan, menurutnya tren ini akan berjalan terus dan berubah setiap saat. “Tidak ada yang tetap di dunia ini yang tetap adalah perubahan itu sendiri. Yang perlu dilakukan kedepan adalah amati, peka, dan responsif terhadap perubahan.” Pungkas Hannie Hanato.

Leave a Response