Celeb & Royals

Benarkah Menikahi Meghan Markle Yang Janda Berarti Pangeran Harry Mewarisi `Takdir` Kerajaan Inggris?

Puanpertiwi.com – Hiruk pikuk kegembiraan mewarnai hampir seluruh media dunia saat Pangeran Harry mengumumkan pertunangannya dengan aktris Amerika, Meghan Markle.

Namun tak dipungkiri ada sejumlah nada miring yang mengomentari keputusan Pangeran Harry tersebut.
Beberapa media Eropa tetap memfokuskan beritanya pada perceraian Meghan, dan bahwa ia seorang janda. Menurut beberapa media, Meghan tak layak menjadi pendamping sang pangeran.

Penulis Harry Potter J.K. Rowling, yang juga mengajukan cerai dari Jorge Arantes pada tahun 1994, angkat bicara. Ia sangat muak dengan label “perceraian” yang diberitakan oleh sejumlah media untuk tunangan Pangeran Harry tersebut.
Rowling membalas satu komentator yang memberi label pada bintang Suits itu bahwa dia”tidak cocok” menjadi pendamping Harry. .

Melirik sebuah opini yang diterbitkan oleh The Spectator, yang secara tidak adil mengklaim: “Meghan Markle tidak pantas menjadi istri Pangeran Harry. Alasan yang dikemukakan sama dengan alasan terhadap janda bernama Wallis Simpson yang dianggap tidak pantas menikah dengan kakek Harry, pangeran Edward.

Mantan suami, Trevor dan Meghan.

Dalam tweetnya Rowling menulis `Sementara semua headline terus fokus pada pangeran yang menikahi janda cerai Meghan, sebenarnya pangeran pun sama beruntungnya karena mendapat Meghan, dia adalah sosok yang luar biasa juga!

Namun betapapun, perceraian Meghan pada tahun 2013 adalah noda yang nyata dalam sejarah hidupnya. Dan ia tak bisa menghindar dari hal tersebut yang menjadikannya berlabel `janda`.

Tapi tampaknya, seperti ditulis AWW, Meghan tidak perlu terlalu khawatir dengan masa lalunya yang oleh sebagian orang dinilai “sial” itu.
Meghan bisa melihat kenyataan yang terpampang dari sejumlah kisah dalam sejarah keluarga calon suaminya yang bangsawan tersebut.

Tiga dari empat anak laki-laki Ratu Elizabeth telah bercerai. Sebut saja Pangeran Charles, Putri Anne, dan Pangeran Andrew. Bungsu ini cerai pada tahun 2015, dan masih tinggal dengan mantan istrinya, Sarah Ferguson, di Royal Lodge in Windsor.

Janda, Wallis Simpson dan Raja Edward

Untuk masalah janda, ayah Pangeran Harry sendiri yaitu Pangeran Charles menikah dengan janda, Camilla.
Kerajaan Inggris memang telah sering diguncang oleh berita-berita perceraian ketiga bangsawan tersebut.
Belum lagi isu tentang Raja Edward yang terkenal membuang takhta pada tahun 1936, agar ia bisa menikahi janda cerai Amerika yaitu Wallis Simpson.

Dalam sebuah pernyataan yang teguh, Edward mengaku hatinya telah tertambat pada janda itu.
“Saya merasa tidak mungkin menanggung beban tanggung jawab dan melepaskan tugas saya sebagai raja, kalau itu tanpa bantuan dan dukungan wanita yang saya cintai.”

Pangeran Edward meninggalkan tahtanya, dan mengikuti kekasihnya, Wallis.

Kerajaan Inggris masih digegerkan dengan percintaan adik Ratu Elizabeth yang waktu itu berusia 23 tahun, Putri Margaret. Dia jatuh cinta pada pria yang masih terikat pernikahan yaitu Kapten Peter Townsend.

Karena Putri Margaret masih berusia di bawah 25 tahun, dia memerlukan persetujuan Ratu untuk menjalani pernikahan tersebut. Parlemen bereaksi, dan Margaret harus menunggu 2 tahun hingga usianya mencapai 25.

Peter dan Margaret menunggu selama dua tahun. Sayangnya, parlemen Inggris kemudian memutuskan bahwa jika Putri Margaret tetap menikah dengan sang kapten, dia akan kehilangan gelar dan semua hak istimewanya.
Pada tahun 1955, Putri Margaret menyatakan dia batal menikahi sang kapten mrdkipun tetap mencintainya.

Dia kemudian menikah dengan fotografer Antony Armstrong-Jones pada tahun 1960. Namun kemudian mereka bercerai pada tahun 1978.

Dari serentetan fakta yang terjadi, nampaknya tak menjadi hal luar biasa ketika Pangeran Harry memutuskan untuk menikah dengan Meghan Markle yang telah menjanda. Bukankah ayah dan kakeknya juga telah menemukan seorang janda sebagai pendamping hidup mereka? Cinta, terkadang bisa mengalahkan segala! (YW)

Leave a Response