Culture

Meski Kontroversi, Hip hop Ngetren Di Saudi Arabia

Puanpertiwi.com- Meski musik hip hop dipandang tidak baik oleh sebagian besar masyarakat Arab, namun perkembangan musik hip hop di sana mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Kini, para musisi Hip-hop mulai berani membuktikan diri di hadapan khayalak Saudi yang kebanyakan konservatif. Bahkan perkembangannya mulai dari Maroko hingga Sudan, dari Palestina hingga Suriah.

Melalui kanal video Youtube, para musisi hip-hop di Arab mendapat momentum menyebarkan pengaruh karya mereka ke dunia.

Meski sama- sama bergenre hip hop, musisi hip hop Arab memiliki karakter musiknya sendiri sehingga berbeda dengan musik Hip hop barat.

Mereka lebih memilih lirik bertema perang, cinta, dan ketidaksetaraan serta rap yang menghibur.

Mengenai itu, banyak yang mempertanyakan, Apakah mereka menggunakan kata-kata vulgar seperti musik hip hop pada umumnya?!. Itulah pertanyaan yang muncul pada grup musik hip-hop Saudi, Big Hass.

Kepada Arab News, pendiri Majalah daring Re-Volt dan pembawa acara radio Laish Hip-hop, MC, menjelaskan mengenai komposisi lirik pada musik hip-hop Saudi.

“Budaya kami tidak akan membiarkan kata-kata kotor dalam musik yang kami dengarkan. Kami akan mematikannya. Itu tidak meringkas Arab hip-hop, itu kekuatan kata yang membuatnya penting. Kata-kata vulgar bukan untuk kita gunakan dan, sejujurnya, kita tidak berusaha. menggunakannya,” kata Big Hass.

Para musisi yang tergabung dalam Big Hass yaitu Klash, Slow Moe, Moe Flow, Majeed dan Qusai berjuang untuk mengenalkan musik ini ke khalayak umum di Saudi. Grup musik ini adalah influencer bagi mereka yang berusaha mengikuti jalan itu.

Meski begitu, kontroversi seputar mereka kerap muncul. Ini karena beberapa orang memilih lirik yang eksplisit dan vulgar.

” Jika kamu cukup pintar, kamu akan mendengarkan dengan seksama liriknya,” kata Yousef Ammar A, seorang mahasiswa Arab yang kini berkuliah di University of Miami, Amerika Serikat.

” Saya mendengarkan artis Amerika dan Saudi dan saya adalah penggemar hip-hop. Saya adalah penggemar banyak seniman itu,” ucap Yousef.

” Tapi saya melihat bahwa teman-teman saya menggunakan kata-kata vulgar lebih sering setiap kali saya pergi ke Saudi. Saya tidak begitu mengerti mengapa mereka melakukannya. Mungkin kedengarannya keren, tapi sebenarnya tidak,” ujar Yousef.

Pernah dalam pertunjukkan untuk beberapa waktu, Big Hass melihat banyaknya musisi hip-hop yang meng” copy-paste” gaya hip-hop tanpa memahami esensi sejati dari kata tersebut. Dia mengatakan kata-kata vulgar kerap merendahkan dan harus dihapus dari penggunaan umum.

” Ini tugas kita sebagai penulis, blogger, host radio, wartawan untuk menunjukkan hal itu,” kata Big Hass. ” Penggunaan kata-kata kotor dan kata ‘n’ misalnya, tidak diperbolehkan di masyarakat kita.”

Reporter:Ranov

Leave a Response