Lifestyle

3 Cara Agar Tetap Awet Muda

Jakarta, puanpertiwi.com- Tak dapat dihindari ketika perempuan memasuki usia 30 tahun kulit akan mengalami pelambatan regenerasi dan menyebabkan timbulnya flek hitam hingga kerutan. Kondisi tersebut tentu akan membuat wajah terlihat kusam dan menjadi momok yang sangat menakutkan. Nah, bagaimana untuk mengatasi kelenturan kulit?

Menurut Dermatologis Dr. Melyawati Hermawan, kebutuhan nutrisi kulit wajah di usia 30 tahun lebih banyak dibandingkan usia yang lebih muda. Untuk menjaga elastisitas dan kesehatan kulit wajah membutuhkan beberapa hal. Salah satunya, pemilihan skin care yang tepat.

Nutrisi yang tepat untuk kulit wajah bisa terbebas dari masalah-masalah umum seperti kulit kusam, munculnya garis halus wajah bahkan flak hitam. Jika biasanya hanya memakai krim untuk mencerahkan kulit, maka usia 30an sudah mulai beralih pada krim anti aging mengungat kebutuhan kulit menjadi lebih banyak.

“Anti aging jadi sesuatu yang buat pergerakan dan regenerasi kulit, pilih kandungan ingredientnya yang tepat. Seperti kandungan retinol yang bisa merangsang pertumbuhan kulit,” Ungkap Melyawati pada acara perayaan satu dekade Pond’s Age Miracle di Kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Rabu (21/2)
Setelah Anda menemukan skin care yang tepat, sebaiknya Anda mengurangi aparan Sinar Matahari langsung.

Hal itu dikarenakan, 90 persen penuaan dini terjadi karena kulit wajah sering terpapar oleh sinar matahari. Paparan sinar matahari ini menyebabkan produksi melanin berlebihan akibat efek buruk sinar UV, sert distribusi melanosit yang tidak merata.

“Efeknya di muka bisa merusak kolagen yang bisa menyebabkan keriput. Jadi basicnya itu ya tadi tabir surya dan krim anti aging, karena ini kan sebagai investasi agar kulit tetap glowing,” kata Melyawati
Selain sinar matahari, 10 persen lainnya seperti makanan, Melyawati juga mengungkapkan, gaya hidup dan stres berperan penting dalam proses penuaan kulit. Untuk itu, menjaga makanan sehat dibutuhkan agar kulit tetap segar.

“Banyak makan buah dan sayur. Kurangi karbohidrat karena makanan yang tinggi gula dan karbohidrat bisa memicu peradangan atau imflamasi,” imbuhnya.
Reporter : Ranov

Leave a Response